
Gurudikmen.com – Guru Penggerak Angkatan 7 Sudah Pengumuman Hari Ini Lengkap Pembahasannya, Ini hari, sekitaran jam 04.00 wita, di SIM PKB, saya buka account personal untuk guru yang saya punyai. Dan rupanya, telah informasi kelulusan Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 7. Informasi awalannya, diberitahu tanggal 13 Juni 2022.
Guru Penggerak Angkatan 7 Sudah Pengumuman
Guru sebagai salah satunya pilar penerapan pembangunan pengajaran harus mempunyai kredibilitas dan professional yang sanggup melakukan dharma bhaktinya, untuk membuat rasa nyaman dan aman ke peserta didik dengan membimbingnya bukan menuntut.
Program Guru Penggerak yang telah jalan dari tahun akhir 2020, mendadak saja seperti alami kemandekan. Banyak peserta CGP, khususnya yang menunggu kelulusan, jadi harap-harap kuatir. Begitupun yang melakukan diklat.
Mereka banyak yang kaget dan jadi bertanya. Tertanggal 2 hari lalu, atau persisnya tanggal 20 Juni 2022. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan keluarkan surat selebaran yang berisi mengenai penghentian sementara penerapan Program Guru Penggerak.
Surat itu diperuntukkan ke BBPG (Balai Besar Guru Penggerak) dan BPG (Balai Guru Penggerak) yang mengatakan jika ada pemberhentian sementara Pengajaran Guru Penggerak sebagai imbas peralihan susunan organisasi di lingkungan Kemendikbud tahun 2022, tanggal 10 Juni 2022
Guru Penggerak
Kementerian Pengajaran dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengeluarkan program Guru Penggerak sebagai salah satunya usaha kenaikan kapabilitas guru. Kehadiran Guru Penggerak dan team simpatisannya diharap sanggup cetak SDM unggul yang berkualifikasi global dan berperangai sama sesuai nilai-nilai Pancasila. Program Guru Penggerak direncanakan dengan mengutamakan pada kualitas training dan pengiringan. Maksudnya supaya kenaikan kapabilitas guru dan kepala sekolah sanggup membuat ekosistem pengajaran yang memiliki daya dan memiliki komitmen dalam tingkatkan kualitas proses dan hasil belajar pelajar.
Kementerian Pengajaran, Kebudayaan, Penelitian, dan Tehnologi (Kemendikbudristek) lewat Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) menggerakkan alumnus Program Guru Penggerak (PGP) memperoleh fokus untuk tempati status vital di instansi pengajaran.
“Dari sejak awalnya saya ingin pastikan jika Guru Penggerak ialah bakat pimpinan masa datang, seperti kepala sekolah, pengawas, dan sebagainya. Karena itu, kami membuat peraturan yang memberikan dukungan dan pastikan alumni Guru Penggerak betul-betul memperoleh fokus dan peluang pertama di status kepimpinan,” tutur Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim saat buka Diskusi Pengajaran Program Guru Penggerak (PGP) lewat virtual, Kamis (5/8/2021).
Selanjutnya, Menteri Nadiem menjelaskan, Program Guru Penggerak ialah training yang dikasih ke guru sebagai usaha memberi imbas riil evaluasi di kelas supaya jadi lebih membahagiakan dan bukan sekedar pengajaran dan training (diklat) biasa. “Guru bukan sekedar dilatih langkah mengajarnya saja, tapi dibuka pikirannya supaya secara berdikari bisa melakukan eksperimen dan optimis ikuti nalurinya dalam membuat pola evaluasi yang membahagiakan hingga siswa juga rasakan bedanya di kelas,” lanjut ia.
Pada diskusi itu, Mendikbudristek datang dengan arah untuk share ide dan semangat positif di tengah-tengah perjuangan memberi service pengajaran yang berkualitas bersama beberapa penopang kebutuhan pengajaran. Menteri Nadiem ikut mengutarakan jika dianya selalu semangat saat terlibat perbincangan dengan beberapa guru yang bergabung dalam program Guru Penggerak karena dianya rasakan peristiwa emosional, terutamanya saat banyak guru yang akui belum sempat ada program yang sanggup mengganti sudut pandang dan mengunggah jati diri mereka sebagai pengajar.
Seirama dengan itu, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril sampaikan animo atas loyalitas, perjuangan, semangat, dan semangat juang peserta yang sudah jalani pengajaran Program Guru Penggerak Angkatan I sepanjang sembilan bulan akhir. “Kita benar-benar senang dengan kelihatannya peralihan sudut pandang dan evaluasi beberapa guru kita khususnya dalam menyaksikan dan memosisikan siswa. Semangat egaliter, terbuka, terus belajar dan share dan budaya refleksi sudah mengakar di hati beberapa beberapa guru kita,” bebernya.
Baca Juga : Modul Program Pendidikan Guru Penggerak

Saya mengharap tiap pengalaman atau evaluasi yang sudah didapat oleh beberapa guru sepanjang pengajaran menjadi karunia yang memberikan inspirasi tiap susunan pengajaran di lingkungan masing-masing,” pesan Iwan.
Di kesempatan yang serupa, Bupati Garut, Rudy Gunawan mengutarakan jika ada PGP memperlihatkan ada perhatian dan loyalitas pemerintahan pusat untuk tingkatkan kapabilitas guru di Indonesia. “Menurut saya, program ini menukik pada hal dasar pada proses belajar mengajarkan. Guru diberi modul evaluasi mengenai bagaimana taktik mendidik yang bagus berdasar filosofi Ki Hadjar Dewantara yang fokus pada keperluan anak. Pimpinan evaluasi ialah guru yang ditujukan secara benar,” bebernya.
Dalam pada itu, Bupati Tulang Bawang Barat, Umar Ahmad memandang jika program PGP ini benar-benar hebat, karena bisa membuat peradaban Indonesia di depan. “Kami sudah siap memberikan dukungan program ini karena memberi ruangan ke guru untuk lakukan diferensiasi evaluasi ke peserta didik,” katanya.
Baca Juga : Contoh Jawaban Perubahan Inovasi Pemberdayaan Gerakan Guru Penggerak Angkatan 7
Referensi Peserta Program Guru Penggerak
Pada sesion pertama, salah satunya calon Guru Pengerak Angkatan I dari SMP PGRI 2 Kota Denpasar, Bali yang seorang Guru IPA dan Plt. Kepala Sekolah, Ayu menyampaikan gagasannya jika kesertaannya dalam PGP membuat jadi lebih disiplin, berdikari, dan inovatif, karena terlatih kerjakan pekerjaan modul PGP dengan saat yang sudah disiapkan.
Disamping itu, peserta cari sendiri beberapa materi pengetahuan baru untuk menyiapkan diri saat sebelum mengajarkan, mempersiapkan taktik belajar yang inovatif, membahagiakan, serta lebih demokratis supaya peserta didik terpicu untuk berani memiliki pendapat dan sama-sama menghargakan antarsesama. “Di sekolah saya bergerak bersama rekan-rekan guru untuk membuat program yang berpengaruh pada siswa. Saya imbaskan materi yang berada di PGP dengan membuat RPP berdiferensiasi dan klinik pengiringan (coaching) dengan manfaatkan asset yang berada di sekolah,” terang Ayu.
Peralihan pada proses evaluasi itu dirasa oleh pelajarnya yang namanya Gina. Gina berasa suka belajar dengan gurunya. “Bu Ayu baik sekali, sabar, dan inovatif. Situasi kelas jadi lebih semangat dan semangat. Beliau menghargai pelajar saat belajar dan ajak kami membuat persetujuan kelas hingga situasi belajar menjadi lebih baik. Disamping itu, langkah penghimpunan pekerjaan lebih memihak ke pelajarnya,” tutur Gina.
Di kesempatan selanjutnya, Rida, Calon Guru Penggerak Angkatan I dari SMAN Taruna Nala Kota Malang, Jawa Timur bercerita imbas yang dirasa sesudah ikuti PGP. Yang menerima beasiswa dari Humboldt State University, California itu alami peralihan sudut pandang dan langkah pandang dalam memberi service evaluasi ke pelajar.
“Hal itu terikut pada proses belajar. Bila awalnya saya cuma menuntaskan materi, saat ini saya lebih pikirkan taktik belajar yang memberikan fasilitas keperluan belajar siswa. Peralihan komunikasi dengan siswa, orangtua, dan kawan-kawan guru jadi lebih terbuka dan reflektif. Selanjutnya, di tengah-tengah komune, ada kemauan saya untuk selalu belajar, terima saran, dan sama-sama share sistem evaluasi,” kata guru Bahasa Inggris yang menggagas program “Sama-sama Share Sama-sama Belajar” (Sabe Sabe) dan jadi program tahunan SMAN Taruna Nala.
Salah satunya peserta didiknya, Noval yang duduk di kelas 12 menguraikan peralihan yang dia alami saat diajar oleh Rida. “Bu Rida ajak kami untuk membikin persetujuan kelas yang dibicarakan bersama. Pada awal evaluasi, Bu Rida bertanya kami harap saat belajar. Menurut saya, apa yang sudah dilakukan Bu Rida baik sekali karena guru ketahui langkah belajar yang kami harapkan dan bisa membuat jaringan di antara siswa dan guru hingga kami berminat untuk belajar,” jelasnya.
“Kami dibawa untuk dapat berbicara dengan bahasa Inggris. Kami tidak dituntut untuk dapat bahasa Inggris, tapi kami dituntun hingga kami terpicu untuk belajar bahasa Inggris. Diakhir evaluasi, ada refleksi di mana kami mengingat kembali apa yang kami kerjakan di hari itu. Media belajar dan aktivitasnya lebih bervariatif dengan memakai program dan link internet yang memberikan dukungan keperluan belajar hingga ketertarikan belajar saya tercukupi,” lanjut Noval.
Dengarkan narasi dari peserta PGP dan beberapa pelajarnya itu, Dirjen Iwan menjelaskan, Guru Penggerak sudah hasilkan beberapa ribu kreasi refleksi, demo, dan tindakan riil dan kehadiran keluarga baru proses dari Program Guru Penggerak. Saati ini, beberapa ribu video kreasi Calon Guru Penggerak telah banyak diupload lewat YouTube. Video itu berbentuk content refleksi dan demo atas tiap modul yang diberi, seperti pembikinan buku, puisi, dan lagu baik oleh pribadi atau barisan.
“Ada beragam proses evaluasi ini membuat kita benar-benar berbangga hati, karena secara stabil beberapa beberapa guru dipilih sudah lakukan tanggung jawabannya jadi sisi dari katalis pengajaran,” tutur Iwan.
Ikut datang di kesempatan itu, Sekretaris Ditjen GTK, Nunuk Suryani; Direktur GTK PAUD, Santi Ambarrukmi; Direktur GTK Dikdas, Rachmadi; Direktur GTK Dikmen Diksus, Yaswardi; Direktur PPPGTK, Praptono; Team Pokja PGP; 56 kepala wilayah target PGP Angkatan I; 1.2460 dan Calon Guru Penggerak, 487 Pendidik Praktek, 147 Fasilitator, dan Pelatih.
Dirjen Iwan sampaikan jika program PGP untuk angkatan II, III, dan IV mulai dibuka. PGP angkatan 2 dikerjakan di 56 kabupaten dan kota, dan sekarang ini telah mengawali pengajarannya sepanjang empat bulan. Untuk PGP angkatan 3 yang dikerjakan di 56 kabupaten dan kota, pekan kedepan akan diawali pengajarannya. Sementara untuk PGP angkatan 4 yang dikerjakan di 160 kabupaten dan kota, masih juga dalam proses penyeleksian yang ditarget capai 8.000 orang CGP, 1.600 pendidik praktek, dan 243 fasilitator.
Dia mengharap, dengan beragam tanggapan positif dari program PGP, dunia pengajaran akan rasakan faedah dari alih bentuk ide Merdeka Belajar yang diusahakan oleh pemerintahan. “Saya yakin, anak-anak Indonesia ialah anak yang pintar dan memiliki beragam keunggulan dan ketertarikannya masing-masing. Dalam pada itu, kita bekerja untuk memberikan dukungan dan arahkan bakat-talenta yang ada di diri mereka hingga yang akan datang kita mempunyai angkatan penerus yang penuh pengembangan dan kreasi,” tutup Dirjen Iwan.
Tetapi, selanjutnya ditunda. Dan rupanya, informasi penyeleksian CGP Angkatan 7, ini hari (25/06/2022). Saya memang, turut mendaftarkan penyeleksian CGP Angkatan ketujuh. Untuk daerah Kalimantan timur, yang ikuti penyeleksian tahapan 1, agak banyak.
Di Samarinda, dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA/SMK,yang mendaftarkan sampai batasan saat yang ditetapkan sekitaran 700 orang. Jika ditotal keseluruhannya dikabupaten/ kota kalimantan timur, ada beberapa ribu yang mendaftarkan.
Dari informasi penyeleksian tahapan 1 CGP, yang dipastikan lulus daerah kalimantan timur, sekitaran 238 orang. Dan untuk daerah Kota Samarinda, yang dipastikan lulus sekitaran 47 orang dengan perincian satu orang dari TK, 34 orang dari SD, tiga orang dari SMP, dan sembilan orang dari SMA/SMK.
Pada Angkatan ke-2 CGP, yang dipastikan lulus sekitar 20 orang, selanjutnya angkatan ke-5, yang dipastikan lulus, sekitaran 33 orang, dan saat ini angkatan CGP ke-7 , yang lulus sekitaran 47 orang, untuk daerah Kota Samarinda.
Memang banyaknya sedikit, yang lulus dan dapat berlanjut ke Tahapan ke-2 , yakni test mengajarkan dan interviu. Tetapi tersebut hasil yang sudah dipublikasikan oleh Kemendikbud, Penelitian, dan Tehnologi.
Memang jumlah yang lulus, tidak banyak, kemungkinan disamakan dengan paket dan bujet pemerintahan yang disiapkan, untuk aktivitas Pengajaran calon Guru Penggerak s/d usai sepanjang enam bulan Pengajaran Calon Guru Penggerak (CGP).
Dan, alhamdulillah, penulis mengucapkan syukur, dari 47 orang, yang masuk informasi kelulusan CGP Angkatan ketujuh, nama penulis satu diantaranya.
Untuk tahapan seterusnya, ialah penyiapan ikuti tahapan ke-2 , yakni test microteaching, mengajarkan tanpa siswa secara online, dan ikuti test interviu, yang dikerjakan secara online. Yang di nilai oleh 2 orang penilai atau Assesor dari kemendikbud.
Untuk rekan-rekan Kompasianer, yang ikuti penyeleksian CGP Angkatan Ketujuh, dan dipastikan lulus, penulis katakan ” Selamat untuk kelulusannya di penyeleksian Tahapan 1 CGP, angkatan ketujuh. ” Dan masih tetap semangat, untuk lanjut ketahap seterusnya.
Untuk Informasi kelulusan CGP Angkatan ketujuh, dapat disaksikan di link berikut : https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/unduhan/
Salam Guru Penggerak, untuk rekan-rekan Kompasianer di semua Indonesia. Mudah-mudahan dapat berperanan aktif, jadi agen peralihan pengajaran, menggerakkan Gerak Maju Pengajaran Naional.
Baca Juga : Jadwal Rekrutmen Program Pendidikan Guru Penggerak

Nah itulah beberapa Kumpulan Guru Penggerak Angkatan 7 Sudah Pengumuman Hari Ini Lengkap Pembahasannya. Semoga dengan adanya Informasi tersebut dapat membantu ibu bapak dan ibu guru. Salam guru hebat. untuk bapak ibu yang membutuhkan informasi seputaran Informasi Mengenai Tekhnologi dan Gadgets terbaru bisa mengunjungi website kami trendsforgadget.com. terima kasih