
Gurudikmen.com – Diabetes Mellitus Titik Bekam Diabetes – Diabetes Melitus sebagai satu penyakit masalah metabolisme karbohidrat, lemak serta protein hingga penyakit ini diikuti dengan berlangsungnya kenaikan kandungan gula darah (hiperglikemia) yang disambungkan dengan abnormalitas secara absolut atau relatif dari kerja horman insulin dan atau produksi (sekresi) horman insulin oleh kelenjar Pankreas.(Buraerah, Hakim, 2010).
Diabetes Mellitus Titik Bekam Diabetes
Diabetes Mellitus Berdasar defenisi Amaerican Diabetes Association (ADA) tahun 2013, Diabetes Melitus (DM) sebagai satu barisan penyakit metabolik dengan diikuti kandungan gula darah di atas normal (hiperglikemia) yang terjadi abnormalitas produksi (sekresi) insulin, kerja insuli atau ke-2 nya.
Abnormalitas sekresi dan kerja insulin itu disebabkan karena Perilaku hidup yang kurang sehat. Perilaku hidup yang kurang sehat diperhitungkan menjadi pemrakarsa khusus bertambahnya penyakit DM di Indonesia. Diabetes Mellitus Perilaku hidup kurang sehat salah satunya bertambahnya mengonsumsi makanan cepat sajian (junkfood), stress fisik dan mental, skema makan berlebih-lebihan, skema hidur yang kurang, jarang-jarang makan buah dan sayur, jarang-jarang lakukan olah raga, merokok, minuman mengandung alkohol dan lain-lain. (Tandra, 2007).
Diabetes Mellitus disebutkan dengan the silent killer karena penyakit ini bisa menghancurkan beragam organ badan dan berpengaruh pada masalah peranan organ itu hingga memunculkan beragam jenis keluh kesah. Penyakit/keluh kesah yang lain bisa ditimbulkam salah satunya ialah masalah pandangan mata, katarak, penyakit jantung, sakit ginjal, impotensi seksual, cedera susah pulih dan membusuk/gangren, infeksi paru-paru, masalah pembuluh darah, stroke dan lain-lain. Pada beberapa kasus, kerap pasien DM dengan kompleksitas yang telah kronis alami cedera yang membusuk hingga harus jalani amputasi anggota badan (Depkes, 2005).
Patofisiologi Berlangsungnya DM :
Menurut Buraerah dan Hakim (2010) DM sebagai penyakit yang karena banyak factor, salah satunya disebabkan karena ada kekebalan (masalah reseptor) Insulin dan kekurangan produksi (sekresi) insulin secara relatif atau absolut. Pengurangan produksi (sekresi) insulin bisa terjadi lewat 3 jalan, yakni:
- Rusaknya beberapa sel B pankreas karena dampak di luar (virus, zat kimia, racun, radikal
bebas, dll) - Desensitasi atau pengurangan reseptor glukosa pada kelenjar pankreas
- Desensitasi atau kerusakan reseptor insulin di jaringan hingga mengakibatkan masalah
kerja (kekebalan) insulin.
Menurut Restyana Noor F (2015) jika di awal perubahan diabetes melitus, sel B pankreas memberikan masalah pada produksi (sekresi) insulin babak pertama, maknanya produksi (sekresi) insulin tidak berhasil mengkompensasi kekebalan (masalah reseptor) insulin. Jika tidak diatasi secara baik, pada perubahan seterusnya bisa terjadi kerusakan beberapa sel B pankreas. Kerusakan beberapa sel B pankreas bisa terjadi secara progresif sering akan mengakibatkan pengurangan produksi (sekresi) insulin,hingga pada akhirnya pasien membutuhkan
insulin eksogen (suntikan insulin).
Mayoritas pasien DM ialah Kekebalan (masalah reseptor) insulin. Kekebalan Insulin yang terjadi dengan bertahap dan perlahan-lahan mengakibatkan hiperglikemia yang awalannya tidak memunculkan tanda-tanda classic diabetes. Di suatu saat, kombinasi di antara pengurangan produksi (sekresi) insulin dan kekebalan (masalah reseptor) insulin mengakibatkan berlangsungnya hiperglikemia. (Kapita Selecta Kedokteran, 2014)
Klasifkasi DM, di dalam Kapita Selekta Kedokteran, Edisi IV, 2014:
Tipe 1 : Kerusakan sel beta pankreas, biasanya terjadi defisiensi insulin absolut hingga mutlak memerlukan therapy insulin eksternal. Pemicu umumnya ialah autoimun/idiopatik.
Tipe 2 : Bervariatif, mulai yang dominanresistensi insulin dibarengi defisiensi insulin relatif sampai menguasai defek sekresi insulin disertasi kekebalan insulin.
Tipe lain : umumnya karena fator-faktor berikut ini: abnormalitas genetik peranan sel beta pankreas, abnormalitas genetik kerja insulin, karena tersisa metabolit beberapa obat/ zat kimia/ iatrogenik, infeksi. Penangkalan kompleksitas pada kerusakan organ lain penting dilaksanakan oleh pasien DM, salah satunya triknya dengan mengatur kandungan gula darah supaya masih tetap konstan di sekitar batasan normal (Sugiarto,2010).
Pengaturan kandungan gula darah sebagai langkah yang direferensikan dari faktor pengetahuan kedoteran kekinian karena penyakit DM tidak pulih hingga pasien akan alami penyakit DM ini sepanjang umurnya. Dan pengaturan kandungan gula darah tergantung pada usaha pasien tersebut.
Diabetes Mellitus – Maka dari itu usaha pengaturan kandungan gula darah dan pengaturan kandungan gula darah perlu dilaksanakan pasien dengan beragam langkah selainnya dengan konsumsi beberapa obat klinis. Usaha yang bisa dilaksanakan dari sistem penyembuhan tradisionil berbentuk konsumsi herbal bermanfaat khusus pada metabolisme karbohidrat dan pada organ pankreas, terhitung therapy berbekam bisa menolong usaha pembaruan organ dan peranan organ pankreas dalam mengasilkan hormon insulin.
Disamping itu therapy bekam di titik organ yang terkait dengan metabolisme badan salah satunya seperti organ liver dan pankreas. Diabetes Mellitus – Hingga penetapan titik therapy bekam yang sesuai pemicu penyakit DM ini yang sudah dilakukan dengan teratur dan kolaborasi dengan penyembuhan yang lain dan membenahi perilaku hidup yang sehat, diharap bisa memberi keinginan baru untuk kesembuhan penyakit DM ini. Rasulullah SAW sudah bersabda jika Sebenarnya setiap penyakit ada obatnya, jika penyakit telah berjumpa dengan obatnya maka pulih insyaAllah.” Muttafaq alaih.

TiTik Bekam Pada DM:
Lewat proses kerja bekam yang bisa diterangkan dari beragam Teori seperti Teori Taibah, Nitrit Oxide dan Bekam menjadi potensiator farmakologik yang atinya bisa di gabung dengan beberapa obat klinis dalam beberapa kasus. Hingga therapy farmakologik (obat anti diabetik) bisa dipertingkat kekuatan kerjanya dan pasti ini bisa memberi hasil yang optimal dalam penyembuhan pada kasus diabetes melitus. Adapun titik Bekam pada therapy Diabetes Mellitus salah satunya ialah:
- Titik Az Zahrul Wasshati : Titik ini setentang dengan vertebra status Liver, Lambung dan Kelenjar Pankreas. Liver berperanan dalam perpecahan glikogen (cadangan gula otot) jadi glukosa dan kebalikannya dengan kontribusi enzim glikogen sinthase bisa simpan kelebihan glukosa jadi glikogen (simpanan gula otot). Hingga organ liver(hati) bisa tentukan kandungan gula darah.
- Titik Az Zahrul (titik ginjall) : Titik ini setentang vertebra lumbal 2 kanan dan kiri, sebagai status setentang dengan kelenjar adrenal yang ada di atas organ ginjal, di mana adrenal berperanan dalam metabolisme karbohidrat dari peranannya hasilkan hormon glukokortikoid (kortisol), di mana dia ikut dalam glukoneogenesis hepatik, di mana steroid ini tingkatkan sintesis glikogen di hati dan hasilkan
glikogen sinthase yang bisa turunkan perpecahan glikogen jadi glukosa, hingga ikut tentukan kandungan gula darah badan.
Therapy ini seharusnya dilaksanakan secara terus-menerus dengan jeda kurun waktu 2-4 minggu dengan agenda bekam lanjuta, therapy ini dan minimal ditempuh sepanjang setahun semenjak mengawali penyembuhan untuk pembaruan peranan pankreas. Therapy bekam ini seharusnya masih tetap di gabung dengan beberapa obat klinis atau ruqyah dan herbal supaya didapat hasil yang optimal.
Allahu a’lam
Nah, di atas merupakan manfaat daun bidara untuk kesehatan tubuh, perlu diingat bahwa untuk membuat pengobatan secara alami harus dilakukan secara rutin karena akan memberikan dampak yang efektif bagi masalah tubuh. Salam guru hebat. untuk bapak ibu yang membutuhkan informasi seputaran bahan ajar kimia bisa mengunjungi website kami mengajarkimia.com. terima kasih